Selamat siang man-teman semua 😄
Kali ini kita akan membahas keunikan dari tester si android studio.
Android studio menyediakan beberapa akses menuju tester, seperti android virtual device, hardware tester (smartphone), gluon hq, bluestack, genie motion, tapi yang saya sebutkan adalah beberapa yang pernah saya coba sendiri, rasanya beda-beda loh, ada yang berat banget ngeloadnya, ada yang ringan banget, ada yang normal. Nah sekarang gimana nih biar gak nebak-nebak, oke saya langsung kasih tau. Untuk tester saya biasa menggunakan smartphone secara langsung dengan cara mengaktifkan mode debug, mode debug ini ada pada menu setting "developer option", aktifkan menu debug, smartphone siap dipakai sebagai tester. Hasilnya ringan dan jauh sekali dibanding menggunakan virtual device tester. Namun jika anda ingin menggunakan smartphone sebagai tester aplikasi android maka sisakan space ruang pada storage untuk proses debug aplikasi.
Catatan :
* bagi pengguna windows yang menggunakan virtual device tester, agar kinerja memory options ringan maka anda harus menginstall android xham dari intel yang sudah ada di resource android studio, tinggal update saja android resourcenya. jangan lupa pastikan terhubung internet ya ketika ngupdate. hehe (maklum kebiasaan).
* bagi pengguna linux jika ingin menggunakan virtual device tester, maka harus mengaktifkan "kvm module" yang ada pada sistem bios agar kinerja dari processor dapat stabil dan jauh lebih ringan. Pada beberapa device / komputer "kvm module" ada yang support dan ada juga yang tidak support, tergantung ada atau tidaknya fasilitas "cpu virtual management" pada sistem bios anda.
Terima kasih sudah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat.
Best regards
Ahmad Fadhli, Kota Bandung - Indonesia
Kali ini kita akan membahas keunikan dari tester si android studio.
Android studio menyediakan beberapa akses menuju tester, seperti android virtual device, hardware tester (smartphone), gluon hq, bluestack, genie motion, tapi yang saya sebutkan adalah beberapa yang pernah saya coba sendiri, rasanya beda-beda loh, ada yang berat banget ngeloadnya, ada yang ringan banget, ada yang normal. Nah sekarang gimana nih biar gak nebak-nebak, oke saya langsung kasih tau. Untuk tester saya biasa menggunakan smartphone secara langsung dengan cara mengaktifkan mode debug, mode debug ini ada pada menu setting "developer option", aktifkan menu debug, smartphone siap dipakai sebagai tester. Hasilnya ringan dan jauh sekali dibanding menggunakan virtual device tester. Namun jika anda ingin menggunakan smartphone sebagai tester aplikasi android maka sisakan space ruang pada storage untuk proses debug aplikasi.
Catatan :
* bagi pengguna windows yang menggunakan virtual device tester, agar kinerja memory options ringan maka anda harus menginstall android xham dari intel yang sudah ada di resource android studio, tinggal update saja android resourcenya. jangan lupa pastikan terhubung internet ya ketika ngupdate. hehe (maklum kebiasaan).
* bagi pengguna linux jika ingin menggunakan virtual device tester, maka harus mengaktifkan "kvm module" yang ada pada sistem bios agar kinerja dari processor dapat stabil dan jauh lebih ringan. Pada beberapa device / komputer "kvm module" ada yang support dan ada juga yang tidak support, tergantung ada atau tidaknya fasilitas "cpu virtual management" pada sistem bios anda.
Android virtual device / android emulator. |
Terima kasih sudah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat.
Best regards
Ahmad Fadhli, Kota Bandung - Indonesia
Comments
Post a Comment