Saat sekitar dua bulan lalu saya mendengar ada peluncuran produk baru dari Axioo, yaitu sebuah notebook berukuran 14 inchi yang mengusung prosesor generasi kedua Intel Core i7, Axioo Neon HNM.
Terus terang saya saya sangat awam dalam hal teknologi dan
sebangsanga, bahkan mungkin bisa dikatakan gaptek. Kemudian ‘ai-seven’
(i7), teknologi apa itu? Kenapa laptop harus menggunakan teknologi
itu? Memangnya berguna, ya? Untuk browsing-browsing gitu? Saya benar-benar blank atau kalau bahasa Jawanya ra mudheng.
Dan sepertinya saya memang harus tanya ke orang yang cukup mengerti
kegunaan laptop yang dipersenjatai dengan prosesor i7 ini.
Promotion Over Here |
Laptop Axioo Neon HNM Intel i7 |
Setelah berpikir-pikir, saya ingat ada Babeh Helmi yang katanya kesehariannya berkutat dengan file-file yang
butuh diproses dengan prosesor kencengnya i7. Jadilah sesiangan tadi
saya chatting dengan beliau untuk bertanya-tanya tentang si Intel Core i7, Axioo Neon HNM. Dan tak disangka, Babeh memberika penjelasan yang begitu panjang dan lebar, sampai-sampai saya cenat-cenut dibuatnya, hihihi.…Berikut ini adalah hasil ‘wawancara’ saya dengan Babeh Helmi siang tadi.
Saya : “Sebenarnya produk Axioo - Intel Core i7 ini apa sih, Beh?”
Babeh : “Laptop Axioo model baru itu, ya? Yang pakai prosesor i7 itu. Kalau lihat di situsnya sih itu laptop produk lokal yang berbasis tipe NEON. Ada beberapa model, dengan kode 3 hurufnya, seperti model NEON CLW yang menggunakan prosesor i7 tipe 620M ataupun 640 M. Lalu, model NEON CNC
yang juga menggunakan prosesor i7 tipe 620M. Memori yang terpasang di
laptop itu, ada yang 2 Gigabyte, ada juga yang 4 Gigabyte. Jenis
memorinya sudah model mutakhir, yaitu DDR3.
Axioo juga mengeluarkan seri NEON HNM lho. Ini laptop pertama di
dunia yang menggunakan prosesor Intel i7 generasi kedua, yaitu prosesor
dengan kode nomor 2630QM. Angka 2 di depannya, sepertinya menunjukkan
kode prosesor generasi kedua. Huruf Q itu untuk model Quadcore, yaitu
prosesor dengan 4 core. Huruf M, untuk kode Mobile, yang biasa
digunakan untuk notebook.
Notebook NEON HNM ini keren lho, Sha. Kenceng banget. Dibanding
dengan prosesor generasi sebelumnya, yang Quadcore 3 angka itu, seri
2630 ini lebih kencang. Belum lagi fasilitas yang ada di notebook ini,
seperti pengolah grafis yang sudah bisa mengusung gambar-gambar HD
(High Definition). Bisa seperti itu, karena Axioo Neon HNM ini
menggunakan motherboard intel seri terbaru, yaitu Intel HM65 Express
Chipset.”
Saya : “Trus, apa hebatnya i7 itu?”
Babeh : “i7 itu prosesor paling kenceng buatan
Intel. i7 itu multicore, Sha. Maksudnya didalam prosesor itu ada
beberapa core, ada yang terisi 2 core, ada juga yang 4 core.
Masing-masing core itu berdiri sendiri, walau semuanya tertanam
dalam 1 prosesor. Nah, teknologi baru dengan kode ‘i’ ini mengadopsi
lagi teknologi ‘hyperthreading’. Itu istilahnya seperti seolah-olah ada
core lagi, atau bisa juga kita sebut sebagai core bayangan. Fungsinya
salah satunya untuk menambah kecepatan. Nah, ada beberapa jenis di i7
ini yang mengusung 4 core, atau biasa disebut Quadcore. Umumnya diberi
kode di belakangnya dengan kode ‘Q’. Jadi dengan 4 core, tenaga
kecepatannya bertambah 4 kali lipat. Di model i7 ini, 4 core atau
Quadcore itu ditambah lagi dengan hyperthreading, core bayangan, jadi
seolah-olah prosesor itu mempunyai 8 core. Tuh, jadi tambah kenceng
lagi kan. Coba deh kamu cek ke situs intel di sini.
Dengan kita punya i7, semua pekerjaan yang membutuhkan kecepatan
dan multitasking akan menjadi lebih enteng. Oh ya, di dalam prosesor
itu sudah ditanamkan pula tehnologi Intel HD Graphics lho. Ini
berkaitan dengan teknologi film-film kualitas High Definition, yang
resolusinya tinggi. Film-film dengan kualitas HD ini lebih tajam dan
lebih jernih. “
Saya : “Oiya, Beh…jaman sekarang kan orang-orang ga bisa lepas dari yang namanya dunia maya atau online. Nah i7 ini apa bisa buat orang yang ketagihan ngeblog, chatting ataupun interaksi-interaksi lain di dunia maya?”
Saya : “Oiya, Beh…jaman sekarang kan orang-orang ga bisa lepas dari yang namanya dunia maya atau online. Nah i7 ini apa bisa buat orang yang ketagihan ngeblog, chatting ataupun interaksi-interaksi lain di dunia maya?”
Babeh : “Dengan i7, untuk proses browsing atau
kegiatan online, tidak terlalu jauh berbeda. Kegiatan ini masih
bergantung pada kecepatan teknologi jaringan internetnya. Kemampuan
jaringan di Indonesia sebenarnya sudah cukup kencang, namun daya beli
jaringan di masyarakat kita masih minim, sehingga tidak terlalu berbeda
jauh saat menggunakan teknologi i7 atau tidak menggunakan prosesor
jenis ini. Tapiiii, saat dirimu sudah membutuhkan untuk menjalankan
movie sekualitas High Definition (secara offline di player Quicktime
atau sejenisnya), seperti trailer-trailer yang ada di Apple barulah teknologi i7 ini akan berguna.
Oh ya, i7 ini banyak membantu untuk blogger yang sering menggunakan
olah grafis dengan banyak layer, lho. Kan blogger biasanya suka
menghias halaman-halaman blognya dengan gambar-gambar kreasi sendiri.
Nah, proses renderingnya bakal lebih cepat dengan teknologi i7, Sha.”
Saya : “Oww…selain sangat berguna di dunia ‘hiburan maya’, apa fungsi lainnya, Beh?”
Babeh : “Banyak banget, Sha. Biasanya yang
merasakan manfaatnya itu, para pekerja yang berhubungan dengan proses
rendering tadi, seperti pengolah grafis, pembuat animasi, baik yang 2
dimensi maupun yang 3 dimensi, video editor yang sekarang banyak
mengolah file-file kualitas HD. Fotografi yang sekarang digandrungi
orang, akan banyak terbantu dengan laptop berprosesor i7, Sha. Umumnya
kan kita sudah disediakan peralatan foto yang bisa merekam gambar-gambar
beresolusi tinggi. Nah, proses grafisnya, itu paling enak menggunakan
notebook berprosesor i7 ini. Jangankan untuk gambar statis seperti
foto itu, untuk gambar bergerak juga paling nyaman menggunakan notebook
kenceng yang menggunakan i7, Sha. Nih, sekarang tuh handycam, atau
kamera foto yang DSLR yang sudah ada fasilitas rekam videonya, bahkan
handphone model terbaru yang sudah bisa merekam video berresolusi HD,
umumnya kan sudah bisa merekam gambar HD (1280×720 atau 1440×1080
ataupun 1920×1080). Nah, proses preview di lapangan, maupun proses
editing di lapangan, akan lebih nyaman menggunakan notebook berprosesor
kencang dan mendukung grafis HD.”
Saya : “Hmm oke oke, Beh…saya sedikit tahu, meskipun sebenarnya saya makin puyeng, hahahah…Ini pertanyaan terakhir, Babeh kan kerjaannya berhubungan dengan video editing dan itu pasti membuat Babeh sangat sibuk dengan pekerjaan tersebut, Si i7 ini membantu ga sih dalam pekerjaan Babeh? Trus peranannya seperti apa?”
Saya : “Hmm oke oke, Beh…saya sedikit tahu, meskipun sebenarnya saya makin puyeng, hahahah…Ini pertanyaan terakhir, Babeh kan kerjaannya berhubungan dengan video editing dan itu pasti membuat Babeh sangat sibuk dengan pekerjaan tersebut, Si i7 ini membantu ga sih dalam pekerjaan Babeh? Trus peranannya seperti apa?”
Babeh : “Wah pasti sangat membantu, Sha. Babeh nih
banyak berkutat dengan file-file High Definition yang berat banget
untuk dipreview dengan prosesor biasa. Apalagi kalau sudah dapet
file-file yang tidak dikompress, yang masih murni, istilahnya
‘uncompress’. Untuk resolusi broadcast aja, resolusi TV kita, 720×576,
file-file uncompressed ini berat lho saat dikerjakan dengan komputer
rumah atau dengan komputer jenis desktop. Apalagi kalau dikerjakan di
notebook, bakalan nangis deh tuh notebook. Hahaha. Untungnya, sekarang
ini banyak codec (compression-decompression) yang enteng, jadi
file-file video itu bisa dijalankan dengan lancar menggunakan
codec-codec enteng itu. Tapi, ya gitu deh, kualitas ketajamannya akan
beda dengan video yang tanpa kompresi (uncompressed).
Sekarang ini Babeh juga selalu mengerjakan file-file video untuk
bioskop, yang resolusinya tinggi, yaitu 1920×1080. Nah, dengan kompresi
yang enteng pun, harus dijalankan di komputer yang kenceng, Sha.
Minimal yang Core2Duo lah. Kalau pengen lebih lancar lagi, ya harus
ditingkatkan prosesornya, ya ke i7 lah. Jadi proses editing videonya
jadi cepat.
Pengalaman Babeh, ya, untuk rendering video HD (resolusi 1920×1080
dengan codec AppleProres HQ), durasi selama 5 menit tanpa efek, dengan
komputer rumah prosesor Quadcore (4 core) yang kecepatannya 2,4
Gigahertz deh), itu butuh waktu rendernya 5 menitan, Sha. Nah, itu
sudah menggunakan prosesor kenceng lho. Bayangkan kalo kita menggunakan
prosesor jenis lambatnya, berapa menit waktu yang dihabiskan untuk
proses render film 2 jam. Jika kita gunakan i7, proses rendernya akan
makin cepet, Sha. Pekerjaan jadi lebih cepat, waktu yang digunakan
untuk meyelesaikan proyek itu akan efisien. Listrik pun akan lebih
hemat. Iya, kan? Nah, bayangin kalo kita merendernya di notebook dengan
prosesor i7. Berapa banyak lagi kita efisienkan listrik dan pekerjaan,
kan. Notebook kan terkenal dengan hemat listriknya.
Kalau ada revisi atau perbaikan pun, Babeh ngga perlu pulang ke
rumah kan untuk hanya merender ulang. Cukup bawa notebook, dan render
di tempat. Ngga perlu bolak-balik. Babeh punya pengalaman, saat harus
mengerjakan proyek presentasi suatu Bank yang mepet waktu. Sementara
file-file yang digunakan itu banyak yang kualitas tinggi, file-file
grafis yang berat. Harus menggunakan dekstop yang kenceng agar
nyaman bekerja dan bisa tepat waktu. Saat itu, Babeh harus bolak-balik
ke rumah dan ke kantor klien Babeh, padahal perjalanan menuju ke
tempat klien itu juga memakan waktu banyak. Kekuatan fisik jadi tambah
terkuras karena proses bolak-balik itu. Nah, kalau saat itu Babeh
menggunakan notebook kenceng seperti Axioo Neon HNM ini kan,
jadi nyaman, tinggal ikuti maunya klien seperti apa, dan kita langsung
mengedit di tempat. Proses renderingnya kan cepat. Klien bisa langsung
tau hasil akhirnya seperti apa. Jika ada perubahan, tinggal render lagi
tanpa makan waktu lama.
Mungkin yang perlu dicermati adalah soal harddisk, ya. Kalau memang
selalu menggunakan file-file berat, ganti aja harddisknya dengan yang
kecepatannya 7200rpm. Itu kalau memang hanya menggunakan harddisk
internal, ya, jadi ngga perlu lagi bawa harddisk eksternal. Tapi, kalau
sudah menggunakan banyak file yang bisa mencapai 1 terabyte, ya pakai
harddisk eksternal yang ada fasilitas koneksi eSata-nya. Koneksi ini
ngga banyak ada di notebook lho. Koneksi ini termasuk kencang, Sha,
’speed’nya bisa mencapai 3 Gb. Jauh di bawah USB2 (yang cuma 400Mb). Ini
berhubungan dengan kecepatan membacanya suatu file video HD, Sha.
Begini gampangnya, file Video HD itu kan bisa dikompress. Semakin tinggi
nilai kompressannya, semakin jernih hasilnya. Misal kita kompress file
movie dengan ketinggian 100 Mb, nah, pembacaan harddiskpun akan
mempengaruhinya. Harus dengan harddisk yang bisa membaca 100mbps
(megabyte per-second). Sekarang sih sudah banyak harddisk modern yang
bisa mencapai kecepatan 100mbps ke atas. Namun kalau terbentur oleh
koneksi USB2 yang stabil di 30 mbps, akan terlihat videonya patah-patah
saat dipreview di layar monitor. Nah, dengan koneksi eSATA, hal itu
bisa terbantu. Koneksi eSATA tuh kenceng. Preview dari harddisk
eksternal melalui koneksi eSATA tidak akan lagi mengalami patah-patah
atau tersendat-sendat, Sha. Nah tuh, makin enak kan ‘ngedit’ pake
notebook yang ada fasilitas eSata-nya.”
Saya : “Woww….keren ya, Beh?? Soal harga gimana? Apa sebanding dengan kemampuan yang dimiliki? Atau malah mungkin terbilang murah?”
Babeh : “Harga, ya? Aduh, jangan ditanya soal ini deh. Ini hal yang paling menyebalkan, Sha. Coba deh kamu tengok halaman ini, berapa Sha? Cuma 7 juta kembali seribu perak Sha, dengan kemampuan seperti itu.
Hiks, murah bangeeeet dibanding Babeh harus membangun desktop
secanggih itu. Apalagi ini notebook, bisa dibawa kemana-mana. Hiks,”
Saya : “Beh, emang produk Axioo kuat, Beh? Jangan-jangan produk lokal malah ga tahan lama.”
Babeh : “Babeh juga curiga soal itu, Sha. Cuma, saat dulu Babeh ikut blogshop Kompasiana di kemayoran itu, si Yayat kan
pake netbook Axioo. Di situ sempet Babeh tanya tuh, apa ada masalah
ngga pake produk Axioo. Kata Yayat sih ngga ada. Nah, tadi Babeh
yakinin lagi, Babeh telpon dia, apa jawabnya, “Sampai
saat ini tuh masih oke-oke aja. Ngga ada masalah tuh. Keseharian
anak-anak di rumah, pakai buat main game, ngga ada masalah. Malah
wifinya kenceng, soalnya pernah pakai, saat itu alat wifi-nya di lantai
2, dan tertutup, sementara netbook digunakan di lantai 1, masih bisa
ngakses wifinya.” Tuh, awet-awet aja kan?“
Saya : “Sipp Beh…dari penjelasan Babeh yang panjang x
lebar x tinggi barusan, saya sih tertarik untuk memiliki Axioo - Intel
Core i7 ini. Sayangnya duit saya koq belum kuat ya untuk menarik barang
itu pulang ke rumah. Beliin buat saya donk Beh, hihihi…”
Babeh : “Huaaaaaaaaaaaaaa. Babeh malah berharap dirimu
yang beli’in buat Babeh, Sha. Hiks. Ayo kumpulin duit Shaaaaa, cuma 7
juta kok,”
Sampai sini, saya berhenti chatting dengan Babeh, karena kalau
diteruskan bisa-bisa kepala saya semakin puyeng. Lagipula penjelasan
dari Babeh ini sudah sangat lebih dari cukup. Semoga informasi dari
Babeh yang saya share ini bisa bermanfaat dan bisa sebagai
bahan referensi untuk Anda yang sedang mencari atau ingin berganti
dengan notebook yang lebih canggih dan lebih ultifungsi. Apalagi produk
ini adalah buatan anak bangsa kita sendiri, Indonesia. Jadi tak ada
salahnya kita menghargai produk dalam negeri, karena produk ini memang
layak untuk dihargai. :)
Comments
Post a Comment